Kamis, 29 Januari 2015

STAT Memulai Kelas Baru

Tari Pendet sedang diujikan pada ujian tari,
9 Januari 2015
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) Tembi Rumah Budaya kembali membuka kelas tari pada Rabu, 28 Januari 2015, setelah melangsungkan ujian tari pada 9 Januari yang lalu. Seperti biasa, pada periode ini diajarkan 4 tari kreasi baru, 1 tari Nusantara, dan 1 tari klasik Jawa gaya Yogyakarta.

Tari kreasi baru yang diajarkan merupakan ciptaan para perintis STAT. Ada tari Prawira dan Turangga ciptaan Made Dyah Agustina, S.Pd, M.Sn. Ada tari Bebek ciptaan Kinanti Sekar Rahina, S,Sn,, dan tari Payung ciptaan Mila Rosinta, S.Sn, M.Sn.

Para siswa sedang berlatih menari di ruang tari Tembi Rumah Budaya
Selain itu, menurut Koordinator STAT Made Dyah Agustina, pada periode ini diajarkan tari klasik Pudyastuti. Sebelumnya tari klasik yang pernah diajarkan adalah tari Nawung Sekar dan Golek Ayun-ayun. Sedangkan tari Nusantara yang diajarkan pada periode ini adalah tari Yapong dari Betawi dan tari Sekar Jepun dari Bali. Sebelumnya pernah diajarkan tari Blantek dari Betawi dan tari Pendet dari Bali.

Made menjelaskan, tari kreasi baru diperkenalkan bagi siswa yang belum mengenal dasar tari. Melalui tari kreasi baru yang menyenangkan dan relatif mudah, anak-anak biasanya senang untuk terus berlatih tari. Lewat tari kreasi baru, menurut Made, anak-anak belajar pula dasar-dasar tari klasik dan Nusantara yang antara lain mencakup sikap tangan, kaki, badan, kepala dan pandangan. Sikap tangan, misalnya, gaya ngruji, ngiting, nyempurit dan ngepel. Begitu pula misalnya posisi kaki mendak dan gerakan leher pacak gulu.

STAT didirikan pada awal tahun 2010. Setiap kelas berlangsung selama 1 semester. Jadi sampai akhir tahun lalu, STAT sudah membuka kelas sebanyak sepuluh periode. Bagi siswa yang telah mengikuti sejak awal berarti telah menguasai 10 jenis tarian, termasuk tari klasik dan tari Nusantara.

Siswa STAT membawakan tari Jaranan pada pembukaan
Festival Museum 2014 di di depan panggung kehormatan,
halaman Pendapa Taman Siswa

Pada ujian tari akhir tahun lalu, ada sekitar 80 siswa yang ikut. Mereka rata-rata masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Ada pula yang sudah duduk di Sekolah Menengah Pertama. Memang para pengajarnya bukan hanya menguasai tari tapi juga bisa mengajar dengan asyik dan menyenangkan. Pada periode akhir tahun lalu, selain Made dan Sekar, para siswa diajar oleh Nyoman Wiraswasti Ningrum dan Ahsfarah Karina Devi.

Para siswa STAT tidak hanya berlatih tari tapi juga belajar pentas di depan publik. STAT berulang kali tampil pada pembukaan Festival Museum DIY. Selain itu mereka juga beberapa kali berpartisipasi pada Jogja International Street Perfomance Art Festival, Jogja Java Carnival, dan Festival Kesenian Yogyakarta. Mereka juga pernah meraih juara pada sejumlah lomba tari, misalnya juara favorit pada Book Fair di Gedung Wanita, juara I lomba tari kreasi tingkat SD di Ambarukmo Plaza, juara II lomba tari kreasi di Taman Budaya Yogyakarta, dan juara harapan I dalam Festival Tari Kancil di Pringsewu.

Para siswa dan pelatih berfoto bersama usai ujian tari,
9 Januari 2015
Kursus tari STAT diadakan setiap Rabu dan Jumat sore, bertempat di Tembi Rumah Budaya, Jl. Parangtritis Km 8,4, Dusun Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Uang sekolahnya cukup murah. Pendaftaran Rp 15.000, dan uang sekolah per bulan Rp 15.000.

Bersumber dari : Tembi Rumah Budaya

Naskah : Barata 
Foto: A. Sartono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar