Selasa, 25 November 2014

Gulai Tikungan, Kuliner Kaki Lima Ternama



Jakarta memang kaya akan wisata kuliner. Mulai dari restoran sampai pinggir jalan, banyak makanan enak yang dijajakan. Salah satu kawasan yang patut Anda kunjungi ketika berwisata kuliner adalah Blok M, Jakarta Selatan.

Di perempatan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan terdapat sebuah tempat kuliner yang amat tersohor sejak dulu, yaitu gultik. Gultik merupakan singkatan dari gulai tikungan. Dinamakan gulai tikungan karena banyak pedagang gulai yang mangkal di tikungan jalan tersebut.

Ada sekitar 15 pedagang gulai di kawasan belakang Blok M Plaza tersebut. Beberapa dari mereka sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu. Rata-rata rasa dari gulai yang mereka jajakan pun tidak jauh berbeda.

Walaupun tergolong kuliner kaki lima, gultik selalu ramai pengunjung. Mulai yang bermobil sampai pejalan kaki pun pernah makan di sini. Sejak tahun 1980-an banyak masyarakat yang menjadikan gulai tikungan ini sebagai destinasi kuliner favorit mereka.

“Dari tahun dulu sampai sekarang ramai terus,” kata Bambang, salah satu pedagang gultik. Bambang bisa menghabiskan 100 porsi gultik setiap harinya. Saat akhir pekan tiba, ia bahkan bisa menghabiskan sampai 200 porsi gultik.

Yang menjadikan gultik ini selalu ramai adalah rasa dari gulai itu sendiri. Gulai yang dijual di kawasan ini merupakan gulai sapi. Pedagang menggunakan beberapa bagian sapi seperti urat, tetelan, lemak, hingga jeroan.

Gulai dengan kuah santan yang tidak begitu kental dan rasanya yang gurih disiramkan diatas sepiring nasi, ditambah taburan bawang goreng, kecap, dan kerupuk.  Untuk Anda yang menyukai pedas, Anda bisa meminta sambal pada pedagang.

Rasanya memang sederhana namun tetap menggugah selera. Gurihnya gulai dipadu dengan manisnya kecap dan pedasnya sambal cukup untuk membuat ketagihan. Tapi, untuk Anda yang biasa makan banyak, seporsi gultik pasti kurang untuk memanjakan perut Anda. Jangan khawatir, Anda bisa nambah sepuasnya tanpa takut kantong jebol karena harga seporsi gulai ini sandibanderol hanya dengan harga Rp 8.000.

Bersumber dari : travel.kompas

Senin, 17 November 2014

Pesan Pizza dan Lihat Cara Pembuatannya



Di gerai Domino’s Pizza terbaru yang berlokasi di Tangcity Mall, Tangerang, pengunjung dapat melihat langsung langkah-langkah membuat kuliner pizza yang mereka pesan. Ternyata ini merupakan konsep baru Domino’s Pizza untuk menarik perhatian pembeli.

“Sudah beberapa gerai terbaru Domino’s Pizza dibuat dengan konsep dapur terbuka seperti di sini, tujuannya ialah agar pengunjung dapat melihat langsung cara membuat pizza-pizza yang mereka pesan. Kami tak hanya menyajikan dengan bersih tapi juga proses yang higienis,” ungkap President of Domino’s Pizza International, Ritch Allison saat meresmikan gerai ke-58, Jumat (14/11/2014).

Menurut Allison, kepercayaan yang didapat dari konsumen amat lah penting. Konsep terbaru ini dinamakannya ‘Pizza Theatre’. Tujuannya, selain dapat melihat langsung aksi pembuatan pizza, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan karyawan sejak pertama kali datang. Hal tersebut dinilai efektif untuk membangun interaksi dna kedekatan dengan pengunjung.

“Senang sekali dapat membuka gerai baru Domino’s Pizza. Kami hadir di Tangerang dengan harapan mendapat antusias yang sama besar dengan gerai-gerai sbeelumnya. Selama ini Domino’s Pizza mendapat tempat yang baik di Indonesia,” ulasnya.

Dengan jumlah populasi 250 juta orang dan terus bertumbuhnya kelas menengah ke atas yang mendorong tingginya tingkat konsumsi di dalam negeri dan perekonomian yang sehat, Allison  memprediksi Indonesia akan menjadi pusat pertumbuhan Domino’s Pizza di Asia Pacifik dan dunia.

Pada hari peresmian gerai ke-58 ini, Allison bersama Vice President Domino’s Pizza kawasan Asia Pacific, Steven Pizziol dan CEO Domino’s Pizza Indonesia, Merril Pereyra turun ke dapur untuk memperlihatkan langsung kebolehan mereka membuat pizza.

“Pertumbuhan Domino’s Pizza di Indonesia sangat lah baik. Dapur terbuka menjadi bukti apresiasi kami untuk pelanggan setia khususnya di Indonesia, di samping itu kami juga mengumumkan peluncuran aplikasi pemesanan pizza yang dapat diunduh sebagai aplikasi iPhone. Kami fasilitasi konsumen yang ingin memesan Domino’s Pizza lewat platform digital agar lebih mudah lagi,” urainya. 

Travel.kompas - Sri Noviyanti

Minggu, 02 November 2014

Nikmatnya Kreasi Kopi Dicampur Rempah



JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Betawi Setu Babakan di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, banyak berdiri industri kreatif khas Betawi, mulai dari industri kuliner serta kerajinan khas Betawi. Salah satu industri kreatif yang berdiri di lokasi ini ialah Saung Abang None. Saung ini sendiri dapat dibilang baru berdiri tidak kurang dari 5 bulan. Saung ini hanya berjarak 200 meter dari Pintu Gerbang Si Pitung. Yang membedakan saung ini dengan industri kreatif lain di lokasi ini ialah sajian Kopi Pletok.

Menurut pemilik Saung Abang None, Hafidz, kopi pletok adalah murni kreasinya "Kopi pletok murni kreasi dari saung ini, jadi ya dijamin belum ada yang menjual minuman ini di tempat lain," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/10/2014).

Hafidz menuturkan kopi kreasinya ini terdiri dari 15 macam rempah, akan tetapi untuk rincian rempahnya sendiri rahasia dapur "Kopi pletok ini terdiri dari 15 rempah, 7 rempahnya sendiri hampir sama dengan rempah membuat bir pletok, jadi tak heran rasanya hampir serupa dengan bir pletok," ungkapnya.

Ide ini sendiri muncul pada awalnya karena teman-teman komunitas di saung ini menyukai minuman kopi. "Awalnya karena anggota komunitas menyukai kopi, dan karena kita suka berkreasi maka kita gabungkan antara kopi dan pletok yang kaya akan rempah, dan ternyata banyak masyarakat yang suka," ujar Hafidz.

Dalam sehari untuk penjualan kopi pletok menghabiskan 2 termos ukuran 2 liter. Untuk per cangkirnya sendiri kopi ini dihargai Rp 5.000. Menurut Hafidz penjualan 2 termos sendiri belum termasuk jika ada orang yang memesan satu termos. Satu termos berisi kopi pletok dihargai sebesar Rp 40.000.

Beberapa pengunjung pun mengaku menyukai rasa unik yang dimunculkan minuman ini. Salah satunya ialah Ica (26). "Rasanya unik yah, kopi tapi kok ada rasa pedas-pedasnya, aroma rempahnya juga kuat. Kalau menurut aku sih enakan ini dari pada bir pletok," katanya.

Selain Ical, pengunjung lain pun mengakui keunikan rasa dari kopi pletok "Beda dengan kopi biasa karena terasa dari rempah-rempahnya. Jadi karena ada rempah-rempahnya efek negatif dari kopi cenderung tidak ada. Selain itu lebih Indonesia. Rasanya hampir mirip dengan bajigur orang sunda," ujar Rina (40).

Hafidz menambahkan, kopi kreasinya dijamin aman untuk penderita penyakit lambung karena rempah-rempah yang terkandung seperti jahe bisa melindungi lambung. Jadi minuman ini bisa menjadi solusi bagi pecinta kopi yang memiliki masalah lambung.

Bersumber dari : travel.kompas

Jumat, 24 Oktober 2014

Nyam! Roti Termahal Bertabur Emas 23 Karat Ini Harganya 1,4 Juta!


Roti yang disantap sehari-hari biasanya memiliki harga terjangkau. Namun berbeda dengan roti dari Orchard Pigs bakery di North Wales, Inggris. Pemiliknya membuat roti termahal di dunia seharga 75 pound (Rp 1,4 juta)!

Robert Didier, pemilik Orchard Pigs bakery, membuat roti tradisional sourdough dengan bahan terbaik. Seperti spring water dari Welsh dan garam dapur berkualitas.
Ia juga menambahkan bubuk emas 23 karat dalam adonan roti yang diberi nama ‘the royal bloomer’ itu. Bila biasanya roti dibuat dengan air, Robert justru menambahkan champagne di dalamnya.

Menurutnya, ia ingin membuat sesuatu yang unik dan mewah untuk the royal bloomer.

“Champagne memberi rasa lezat pada roti. Namun Anda tidak mendapatkan banyak rasa dari serpihan emas. Emas memberikan kilauan nyata di dalam roti dan kelihatan fantastis di atas roti,” tutur Robert seperti dilansir The Drinks Business (21/10/2014).

Roti sourdough sepanjang 90 cm buatan Robert ditampilkan dalam Hamper Llangollen food festival di Dee Valley, North Wales selama sepekan. Sebelumnya Robert pernah membuat roti seperti ini untuk ikut kontes beberapa bulan lalu. Namun ia gagal dalam kontes. Saat itu ia hanya menghargai rotinya 25 pound (Rp 485.000).

Roti tersebut hanya dibuat sebulan sekali dan dipesan untuk acara khusus. Rotinya pun pernah dikirim hingga ke New York.

Kemudian Robert yang pernah dilatih legenda kuliner Raymond Blanc, membuat kreasi lagi, roti yang tiga kali lipat lebih panjang dan mahal.

Bersumber dari : Maya Safira - detikFood

Minggu, 05 Oktober 2014

Mobil Mainan Kesukaan Sultan Hamengku Buwana IX Saat Kanak Kanak

Sri Sultan Hamengku Buwana IX ketika berusia empat tahun berpakaian joki
Dunia bermain sering diidentikkan dengan dunia anak-anak, baik anak kalangan rakyat jelata maupun ningrat. Salah satu putra raja Kasultanan Yogyakarta (Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) yakni, Gusti Raden Mas Dorodjatun yang kelak bergelar Sultan Hamengku Buwana IX, punya kegemaran bermain mobil-mobilan.

Kini mobil-mobilan milik Sultan Hamengku Buwana IX kecil itu disimpan di dalam Museum Sultan Hamengku Buwana IX di dalam kompleks Keraton Kasultanan Yogyakarta. Mobil-mobilan dalam ukuran relatif besar daripada tamiya itu dicat warna merah.

Mobil-mobilan yang sering digunakan bermain oleh
Sultan Hamengku Buwana IX ketika kanak-kanak.
Mobil mainan itu diletakkan di dalam lemari kaca
yang berada di dalam Museum HB IX
Di samping mobil-mobilannya itu disematkan juga foto Sultan Hamengku Buwana IX ketika masih berusia sekitar empat tahun. Tampak dalam foto GRM Dorodjatun mengenakan pakaian joki. Hal ini mungkin juga menjadi petunjuk bahwa GRM Dorodjatun menyukai hewan peliharaan kuda. Tidak ada keterangan detail mengenai waktu pemotretan dilakukan. Pun tidak ada keterangan terinci mengenai data mobil-mobilan yang pernah digunakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX semasa kanak-kanaknya itu.

Bersumber dari ; Tembi Rumah Budaya


Selasa, 30 September 2014

Tahu Jepang dan Ca Kailan

Pilihan kuliner dan tempat makan di Yogya ada banyak. Kita tinggal memilih jenis kuliner apa yang disukai, atau mungkin malah mencoba kuliner lain, yang belum pernah dicicipinya. Tempat makan juga banyak tersedia di Yogya, dari warung tenda pinggir jalan, tempat2 eksotik yang menghadirkan suasana sampai di mall. Pada disebut terakhr ini, dari beberapa mall yang ada di Yogya, terdapat pilihan ruang makan dengan kuliner yang bermacam.


Salah satu mall yang ada di Yogya, Galleria mall namanya, ada sejumlah ruang makan yang menawarkan bermacam menu. Ada jenis menu yang di mall lainnya bisa ditemukan, atau di ruang makan di luar mall, misalnya seperti Kentucky, tapi ada jenis menu, yang agaknya susah ditemukan di luar mall, namun barangkali bisa ditemukan di mall lainnya.

Salah satu ruang makan, yang tidak terlalu besar dan tersedia beberapa kursi, dan kelihatan bersih ruangnya dan mengambil tempat dipojok dekat tangga eskalator di lantai bawah adalah ruang makan yang dikenal dengan nama ‘Plasma’. Kuliner Tembi, memilih ruang makan ini, karena dalam spanduk yang dipasang di depan ruanggnya memberikan pilihan banyak menu. Ada jenis menu yang bisa ditemukan dibanyak warung di Yogya, misalnya nasi goreng, tapi memang memiliki variasi yang berbeda, dan model sajian yang tidak sama.


Akhirnya, ‘Kuliner Tembi’ mengambil pilihan menu tahu jepang dan dan cai kalian. Dua jenis menu ini menyertakan sayuran. Pada tahu jepang sayuran yang disertakan ialah wortel. Tahu jepangnya bundar yang sudah diiris ada seafoodnya juga. Pada ca kailan, berupa bayam yang dicampur dengan jamur dan, tentu saja ada irisan dagingnya. Seorang teman, yang menemani makan ‘Kuliner Tembi’ melihat pilihan menu memberikan komentar:

“Sudah mulai tua memang perlu banyak makan sayur dan mulai mengurangi makanan yang berdaging” selorohnya.

Kuah tahu jepangnya kental, dan tidak menggunakan santan serta dimasak panas, sehingga ketika disajikan masih panas. Tentu saja menikmati makanan panas terasa enak, apalagi dicampur sayuran dan empuknya tahu jepang. Satu porsi bisa untuk dinikmati 3-4 orang. Karena itu, menikmati satu porsi sendirian terasa banyak. Porsi besar atau kecil, bisa untuk dua orang atau lebih. Artinya, memilih satu porsi tahu jepang seharga Rp 21.000 untuk tiga orang menjadi terasa murah dan cai kalian jamur satu porsi seharga Rp. 17.000.. Dua jenis menu itu dinikmati tiga orang, jadi tidak terlalu mahal. Karena dinikmati sendiri atau bertiga sampai berempat harganya sama. Ditambah sepiring nasi putih seharga Rp. 4000.

Minuman aneka juice tinggal dipilih untuk melengkapi menu sayuran. Kuliner Tembi memilih juice sirsak dengan harga rp. 9.000. Menikmati menu sajian yang enak dipadukan sayuran, setidaknya memberi kontribusi pada kesehatan.

Rasanya, ruang makan ‘Plasma’ yang mengambil tempat di Galleria Mall lantai B1, perlu sering ditengok dengan memilih jenis pilihan menu yang lain. Juice, tentu saja untuk ‘Kuliner Tembi’ tidak bisa ditinggalkan.

Bagi yang belum pernah menikmati tahu jepang, ada baiknya mencoba.

Bersumber dari : Tembi Rumah Budaya

Selasa, 09 September 2014

Barnabas Sarikrama. Orang Indonesia Pertama Penerima Bintang Kepausan

Barnabas Sarikrama juga salah satu perintis berdirinya Gua Maria Sendangsono, salah satu tempat peziarahan bagi umat Katolik. Atas pengabdian tersebut Paus Pius XI atas nama gereja menganugerahkan bintang Pro Ecclesia et Pontifice (Untuk Gereja dan Tahta Suci).


Barnabas Sarikrama adalah seorang awam biasa, tetapi mempunyai jasa yang besar dalam perkembangan agama Katolik. Barnabas Sarikarama dilahirkan di Dusun Jamblangan, Kalurahan Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta, tahun 1874. Waktu kecil bernama Sariman, dan setelah menikah memakai nama Soerawirja.

Perjalanan dan beban hidup yang berat membuat Sariman akrab dengan olah kerohanian, seperti puasa, samadi atau bermeditasi di tempat sunyi. Oleh karena itu dalam usia yang masih muda (kurang lebih 30 tahun), Sariman cukup disegani warga sekitar. Ditambah lagi Sariman mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan suka menolong orang lain.

Perkenalannya dengan iman Katolik dimulai ketika telapak kakinya sakit sehingga tidak dapat berjalan. Doa dan samadi selalu dipanjatkan untuk memohon kesembuhan. Bahkan bila kakinya sembuh, Sariman berjanji akan menggunakannya untuk Tuhan. Dalam doa dan samadi tersebut Sariman seperti mendapat bisikan (wisik) agar menuju ke arah timur laut. Di sana keduanya akan didapatkan. Dengan semangat membara, Sariman nggesot (berjalan menggunakan pantat) menuruti bisikan tersebut.

Setelah mengalami perjalanan yang berat Sariman bertemu Pastor van Lith SJ di sebelah barat Gereja Santo Antonius Muntilan. Pastor van Lith kemudian membawa Sariman ke pastoran dan menyerahkannya kepada Bruder Th Kersten. Berkat perawatan di pastoran ini Sariman sembuh sekaligus mendapat pengalaman baru yaitu ajaran Katolik yang sangat berkesan di hati. Van Lith kemudian memberi nama baru yaitu Sarikrama.

Dengan kegembiraan meluap-luap Sariman/Sarikrama kembali ke desa. Dengan senang hati ia menceritakan perjalanan dalam mencari kesembuhan tersebut, dan juga ajaran-ajaran tentang agama Katolik yang didapatkan selama di pastoran. Hanya dalam hitungan hari, tiga orang yaitu Soeratirta (mertua Sarikrama), Soekadrana dan Soerawidjaja tertarik dan minta dipertemukan dengan Pastor van Lith. Bersama dengan Sarikrama mereka menjadi baptisan pertama dari Kajoran, Banjaroya, Kalibawang. Sarikrama mengambil nama baptis Barnabas, sehingga lebih dikenal dengan nama Barnabas Sarikrama.

Sesuai janjinya, Barnabas Sarikrama tanpa mengenal lelah menyebarkan agama Katolik di dusun-dusun di Perbukitan Menoreh. Berkat kerja kerasnya, banyak orang yang tertarik dan minta dibaptis. Barnabas Sarikrama juga salah satu perintis berdirinya Gua Maria Sendangsono, salah satu tempat peziarahan bagi umat Katolik. Atas pengabdian tersebut Paus Pius XI atas nama gereja menganugerahkan bintang Pro Ecclesia et Pontifice (Untuk Gereja dan Tahta Suci).

Bersumber dari : Tembi Rumah Budaya

Sabtu, 30 Agustus 2014

Menyantap Sate Kelinci nan Empuk Gurih Di Kaliurang Yogyakarta

Selagi berpesiar di obyek wisata Kaliurang Yogyakarta, bolehlah mencoba untuk menyantap kuliner sate kelinci. Lokasi tempat mangkal pedagang sate kelinci ada di dekat pintu Taman Wisata Kaliurang.

Di situ ada beberapa penjual sate daging kelinci, yang juga menyediakan daging ayam. Mereka menggunakan gerobak dorong. Ada pula penjual sate yang mangkal di warung, tapi lokasinya agak jauh dari pintu gerbang.

Penjual sate kelinci menggunakan gerobak dorong
Sembari bersantai di dalam taman, pengunjung bisa memesan kuliner sate kelinci, yang akan diantar oleh pedagangnya ke dalam taman.

Rupanya, kuliner sate kelinci termasuk pilihan favorit pengunjung taman itu. Indikasinya adalah sate daging kelinci lebih dulu habis dibeli, ketimbang sate ayam. Maka, ‘Kuliner Tembi’ yang memesan empat porsi hanya mendapat tiga porsi, karena sate kelincinya sudah habis dan tinggal sate ayam. Padahal jarum jam baru menunjuk angka 12.30.

Memang mendapat daging kelinci tidak gampang, karena tidak banyak orang beternak kelinci. Berbeda dengan daging ayam, apalagi ayam potong, yang mudah untuk didapat. Karena barangnya sulit didapat, barangkali membuat pedagang sate kelinci tidak bisa membawa stok banyak.

Berbeda dengan daging ayam yang terkadang terdapat jenis daging yang alot, daging kelinci semuanya empuk. Tidak susah dikunyah. Bahkan anak kecil pun tidak kesulitan mengunyah daging kelinci.

Tiga porsi sate kelinci nan empuk dikunyah
Daging kelinci matang nan empuk yang dibumbu dengan tumbukan kacang, dicampur rasa pedas cabe rawit dan bawang merah, membuat sate kelinci seolah tidak ada ‘tandingannya’. Bagi yang sudah biasa merasakan daging ayam, kambing ataupun daging sapi, pasti bisa mersakan perbedaannya.

Seporsi sate kelinci yang terdiri dari 10 tusuk plus lontong membuat badan menjadi hangat di udara sejuk Kaliurang.

Bersumber dari : Tembi Rumah Budaya

Minggu, 17 Agustus 2014

Candi Prambanan / Candi Loro Jonggrang

Candi Prambanan atau dikenal juga sebagai Candi Loro Jonggrang merupakan sebuah komplek candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke 9 masehi. Komplek candi prambanan terletak di kecamatan Prambanan Sleman di kecamatan Prambanan, Klaten.



Bercerita tentang candi Prambanan ini tidak lepas dari cerita dari cerita rakyat yang populer yang berasal dari jawa tengah yaitu Rara Jonggrang yang artinya adalah dara/gadis langsing. Cerita singkat legenda ini adalah kisah cinta seorang pangeran yang ingin memiliki sang putri sebagai istri dengan cerita akhirnya adalah dikutuknya sang putri menjadi sebuah arca karena tipu muslihat yang dilakukannya. Dari cerita ini pula jelas pula asal mula dari candi sewu, candi prambanan, keraton Ratu Baka dan arca dewi Durga yang terdapat di dalam candi prambanan.

Cerita Selengkapnya adalah:

Pada jaman dulu di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang saling bertetangga, yaitu Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Kerajaan Pengging merupakan kerajaan yang subur dan makmur dan dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya. Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Raden Bandung Bondowoso (Bandawasa) yang gagah perkasa dan sakti. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raja danawa, yang merupakan raksasa pemakan manusia bernama Prabu Baka. Prabu Baka dibantu oleh seorang Patih bernama Patih Gupala yang juga adalah raksasa. Walaupun mereka merupakan bangsa raksasa, Prabu Baka mempunyai seorang putri cantik bernama Rara Jonggrang.

Kerajaan Baka ingin memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, maka Prabu Baka bersama Patih Gupala berserta bala tentara yang terlatih menyerbu kerajaan Pengging. Sehingga mengakibatkan kekalahan di pihak kerjaan Pengging. Melihat kekalahan tersebut, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktian Bandung Bondowoso akhirnya ia berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri dan mundur kembali ke kerajaan Baka.

Pangeran Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupala dan menyerbu masuk ke dalam istana Baka. Dan pada pandangan pertama Pangeran Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan sang putri. Ia jatuh cinta dan mau menjadikan Rara Jonggrang sebagai istrinya. Akan tetapi sang putri menolak lamaran itu, karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk serta memaksa sang putri supaya mau dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh Bandung Bondowoso, tetapi sang pangeran harus memenuhi persyaratan yang ia ajukan. Syarat pertama adalah sang pangeran harus membuatkan sebuah sumur yang pada akhirnya di beri nama sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya dalam waktu satu malam, bila berhasil maka sang putri akan menjadi istri sang pangeran. . Meskipun syarat-syarat itu berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya, karena percaya dengan kesaktiannya.

Dengan kesaktiannya Sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang membujuk sang pangeran untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Pada saat Bandung Bondowoso  masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih Gupala untuk menimbun sumur dengan bebatuan untuk mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapi karena kesaktian Bandung Bondowoso berhasil keluar dari timbunan batu tersebut. Bondowoso sangat marah akan tipu daya sang putri, akan tetapi sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran dengan rayuan dan kecantikannya.

Dalam menyelesaikan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi untuk membantu sang pangeran dalam membuat 1.000 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar bahwa sang pangeran berserta makhluk halus ini telah berhasil menyelesaikan 999 candi, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Segera Ia membangunkan para dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia kemudian memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Sebagai Akibatnya hanya 999 candi yang berhasil dibangun oleh Bandung Bondowoso dengan demikian ia gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Jonggrang, tetapi ia mengetahui bahwa semua itu adalah tipu muslihat Rara Jonggrang, Sehingga Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir.

Situs Keraton Ratu Baka yang berada di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi dikenal sebagai Candi Sewu dan arca Durga di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti “gadis yang ramping”.


Bersumber dari : www.Travel2leisure.com